Belanja Ke Pasar Tradisional Ala ' Zero Waiste '

❤ Halo semuanya!

Kali ini aku akan menceritakan pengalaman seruku berbelanja ke pasar tradisional ala Zero waiste! Sehari sebelum belanja ke pasar, aku udah tanya-tanya harga umum tahu, muncang, dan telur dulu sebelum berbelanja di pasar, lalu mencatatnya di notes-ku beserta daftar belanjaku. Terus, aku tanya juga, apakah ada penjual tahu yang menjual tahunya belum dibungkus plastik dan masih di dalam tong. Dan ternyata, penjual tahu yang menjual tahunya masih didalam tong, berjualan di pasar pagi yang sudah tutup pada jam tujuh pagi ke atas! 


Untuk memenuhi syarat zero waste, aku jadi harus bangun jam setengah enam, deh! Tapi, ada juga untungnya belanja di pasar pagi lho... :-) Dipasar pagi, jualan di sana sangat murah, tidak separti di pasar dalam yang menjual dagangannya sampai siang hari.



Catatan Belanjaku

Oke, kembali lagi ke pengalamanku, ya. Setelah mencatat semuanya di notes, keesokan harinya aku dibangunkan oleh mama jam setengah 
enam pagi. Kami menyiapkan wadah-wadah dan tas belanja. Setelah itu aku dan kakakku jalan kaki berdua ke pasar. Di pasar, aku melihat ada seorang ibu yang menjual sayur mayur, lalu aku bertanya ke ibu itu,"Bu, kalau beli muncang harga seribu dapat berapa?" Lalu ibu itu menjawab, "Dapat sedikit dek." Akhirnya aku memutuskan untuk membeli seharga seribu rupiah. Aku tak lupa megatakan 'Nggak usah pakai plastik bu'. 



Lalu aku mencari penjual telur, tapi aku tidak menemukannya. Akhirnya aku tanya ke seseorang di mana penjual telur berada. Ternyata, telur-telur itu dijual di sebuah kios yang juga menjual sayur mayur. 

Ketika aku berkata "Nggak usah pakai plastik bu", penjual itu langsung menimpali,"Lagi mengurangi sampah plastik ya, dek?" Penjual itu langsung tahu niatantku.

Setelah itu aku mencari penjual tahu. Ini adalah pengalaman yang sangat lucu! Begini ceritanya, seusai setelah keluar dari kios, aku langsung melihat ada seorang ibu tua yang sepertinya menjual tahu. Spontan, aku langsung berkata, "Bu, beli tahu putih yang masih di dalam tong, ya." Ibu itu tampak bingung. Tapi akhirnya ibu tua itu menjawab, "Maksudnya yang seperti ini dek?" sembari menunjukkan beberapa tahu putih yang terletak didalam tong tetapi sudah dibungkus plastik. " Bukan, bu." jawabku. "Maksudku tahu putih yang belum dibungkus plastik, bu." Karena bingung, akhirnya ibu itu menyerah dan berteriak, "Ini bakul tahunya kemana?" Ternyata ibu tua itu bukanlah si bakul tahu! Akhirnya ada seseorang yang berkata padaku, "Dek, beli tahunya di situ aja."   Aku langsung menuruti kata ibu itu, dan membeli tahu di tempat yang di maksud ibu itu. 


Setelah itu aku pulang dari pasar bersama kakakku. 


Ternyata belanja minim sampah dipasar itu SERUUU BANGET! walaupun harus bangun pagi-pagi sih!





Komentar

Postingan Populer